Rabu, 12 Juli 2017

ANALISA RASIO KEUANGAN

Nama Kelompok:        -Hanifa (23213892)
                                    -Safira Hanifah (28213187)

ANALISA RASIO KEUANGAN PT. HSBC HOLDINGS

Analisis Rasio Keuangan (Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas) PT. HSBC Holdings tahun 2015

1.      1. Rasio Likuiditas
Analisi rasio likuiditas dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh untuk mengukur kemampuan perusahaan dari proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan tingkat likuiditas suatu perusahaan. Kesimpulan tersebut dapat memberi penjelasan tentang berhasil tidaknya perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo. Perusahaan dikatakan mampu memenuhi kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancar atau kewajiban jangka pendek.

Untuk menilai likuiditas perusahaan menggunakan rasio :

a.      Current Ratio
Current ratio adalah perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Secara matematis dapat dirumuskan :
                           Aktiva lancar  x 100%
 current ratio =    Utang lancar
                      = 234.469.107  x 100%   =  (sangat baik)
                          127.165.427
                  
Analisis :
Pada tahun 2015 Current Ratio sebesar 184,38% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang   lancar dijamin oleh Rp. 1,8438 aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Dari hasil perhitungan menunjukan  bahwa current ratio perusahaan dalam kondisi kurang baik, karena hasil yang diperoleh kurang  dari 200%. Sehingga hal ini menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi hutang lancar yang dijamin oleh aktiva lancar.

b.      Quick Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid. Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
                                     
                      Quick Ratio= aktiva lancar - persediaan  x 100%
                                                        utang lancar
                                         = 234.469.107 x 100% = 115,87% (sangat baik)
                   127.165.427
Analisis :
Pada tahun 2014 Quick Ratio sebesar 115,87% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang lancar dijamin oleh Rp. 1,1587 aktiva lancar setelah dikurangi persediaan. Dari hasil perhitungan menunjukan  bahwa quick ratio perusahaan dalam kondisi kurang baik, karena hasil yang diperoleh kurang  dari 100%. Sehingga hal ini menunjukan bahwa aktiva lancar perusahaan setelah dikurangi persediaan tidak mampu menjamin hutang hutang lancar perusahaan.

2.      2. Rasio Solvabilitas
Analisis rasio solvabilitas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Analisis rasio solvabilitas dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh dan proses menganalisis rasio-rasio yang berhubungan dengan pelunasan kewajiban jangka panjang perusahaan serta pengembalian modal. Pengukuran rasio solvabilitas dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:

a.        Total debt to asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya . Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut 
     Debt to Asset Ratio (DAR) = Total Debt  x 100%
                                         Total Asset
                                      = 183.211.173 x 100% = 63,90 (baik)
                                               286.721.501
                       
                        Analisis :
Pada tahun 2014 Total Asset To Debt Ratio sebesar 63,90% yang berarti setiap Rp. 1,00 hutang dijamin oleh Rp. 0,639 aktiva perusahaan. Dari hasil perhitungan menunjukan  bahwa Total Asset To Debt Ratio perusahaan dalam kondisi  baik, karena hasil yang diperoleh lebih  dari 100%. Sehingga hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya dapat terpenuhi.

3.      3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :

a.      a.  Return of Asset
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya modal (biaya yang digunakan mendanai aktiva) dikeluarkan dari analisis. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :
             ROA =       EAT         x 100%
                           Total Asset
                       = 26.778.179  x 100% = 5,56 %(sangat baik)
                           481.621.243 

b.      b. Return of Equity
adalah salah satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total ekuitas yang ada dan setelah biaya-biaya modal dikeluarkan dari analisis. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut 

                           ROE =       EAT         x 100%
                                       Total Equity
                                    = 26.778.179  x 100% = 16,19% (baik)
                                      165.421.963



Sumber:

http://wahyuadiprasetyo.blogspot.co.id/2013/11/likuiditas-solvabilitas-dan-rentabilitas.html

Senin, 10 April 2017

Perbandingan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Perbandingan  SAK dengan SAP

Definisi SAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan  agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984.  SAK di Indonesia merupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti, IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.
Standar Akuntansi Keuangan adalah SAK yang telah berlaku sekarang, Dengan SAK yang telah terkonvergensi ke IFRS diharapkan akan memberikan  perpektif pemahaman yang sama bagi investor asing dalam membaca laporan keuangan perusahaan Indonesia ataupun investor Indonesia yang ingin ekspansi ke luar negeri.


Kegunaan SAK
Standar akuntansi diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, memudahkan auditor serta memudahkan pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda. Di Indonesia SAK yang diterapkan akan berdasarkan IFRS pada tahun 2012 mendatang. Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah


Definisi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Menurut Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. “Standar Akuntansi Pemerintah adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan  keuangan pemerintah”. Dengan demikian, SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. SAP diterapkan dalam lingkup pemerintahan yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan satuan organisasi dilingkungan pemerintah pusat/daerah.


Kerangka Konseptual Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Menurut PP No. 71 (2010:1) kerangka konseptual merumuskan konsep yang  mendasari penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintah yang selanjutnya dapat disebut standar. Tujuannya menjadi acuan bagi :

1.      Penyusunan standar dalam melaksanakan tugasnya.
2.       Penyusunan  laporan  keuangan  dalam  menanggulangi  masalah  akuntansi yang belum diatur dalam standar.
3.      Pemeriksa  dalam  memberikan  pendapat  mengenai  apakah  laporan keuangan disusun sesuai dengan standar.
4.      Para pengguna laporan keuangan dalam menafsir informasi yang disajikan pada  laporan  keuangan  yang  disusun  sesuai  dengan  Standar  Akuntansi Pemerintah.
            Kerangka konseptual berfungsi sebagai acuan dalam hal terdapat masalah akuntansi yang belum dinyatakan dalam standar akuntansi pemerintah. Terjadinya  pertentangan antara kerangka konseptual dan standar, maka ketentuan standar  diunggulkan relative terhadap kerangka konseptual ini. Dalam jangka panjang, konflik demikian diharapkan dapat sejalan dengan pengembangan standar akuntansi pemerintahan dimasa depan.


PERBANDINGAN SAK dengan SAP

Terdapat perbedaan antara Standar Akuntansi Pemerintah dan Atandar Akuntansi Keuangan sebagai berikut:
1.      Perbedaan SAK dan SAP, SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barang dan jasa untuk rakyat, sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba untuk pemilik/pemegang saham.

2.      Perbedaan SAK dengan SAP, SAK menggunakan basis akrual sedangkan SAP menggunakan basis kas menuju akrual. Contohnya :
-          Pengakuan pendapatan, dalam laporan keuangan BLU (Badan Layanan Umum) versi SAK seluruh pendapatan yang secara akrual telah terjadi pasti akan dilaporkan, namun dalam laporan keuangan versi SAP hanya pendapatan yang telah diterima kasnya saja yang akan dilaporkan.
-          Penyusutan aset tetap, SAK mewajibkan dilakukan perhitungan penyusutan akan tetapi SAP justru tidak menghitung penyusutan tersebut.

3.      Perbedaaan antara SAP dan SAK juga terletak pada komponen laporan keuangannya. Yang berbeda dari SAP adalah tidak adanya laporan rugi/laba dalam Pemerintahan dikenal dengan laporan kinerja keuangan (surplus/defisit). Laporan ini mengukur keberhasilan operasi entitas selama periode tertentu. Keberhasilan digambarkan dari kemampuan entitas dalam menciptakanan surplus. Surplus terjadi bila total pendapatan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan defisit bila total pendapatan lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Informasi dari laporan surplus/defisit sangat penting bagi pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan mengenai profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan kredit.
SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barang dan jasa untuk rakyat, sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba untuk pemilik/pemegang saham. Namun, setidaknya kita dapat melihat sejauh mana kedua standar tersebut memenuhi pertanggung jawabannya masing-masing penggunanya. Pada KKAP ruang lingkupnya meliputi:
a)      tujuan kerangka konseptual;
b)      lingkungan akuntansi pemerintahan;
c)      pengguna kebutuhan informasi para pengguna;
d)     entitas pelaporan;
e)       peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar hukum;
f)       asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang menentukan manfat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi; dan
g)      defenisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan. (KKAP Paragraf 4) Sementara pada KDPP-LK, ruang lingkupnya meliputi:
Ø  tujuan laporan keuangan;
Ø   karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan;
Ø  defenisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan; dan
Ø  konsep modal serta pemeliharaan modal.

Analisis Komparasi Kerangka Konseptual SAK (Standar Akuntansi Keuangan) dan SAP (Standar Akuntansi Pemerintah).

KETERANGAN
SAK
SAP
Prinsip Akuntansi
Pengertian prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan perusahaan
Prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Tujuan
Sebagai acuan bagi: Komite penyusun standar akuntansi keuangan, dalam pelaksanaan tugasnya, penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan, auditor, dalam memberikan pendapat mengena iapakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum, serta para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan
Sebagai acuan bagi: Penyusun standar, penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar, pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar, serta para pengguna laporan keuangan.

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerangka konseptual ini membahas: Tujuan laporan keuangan, karakteristik kualitatif yang menentukan manfaatin formasi dalam laporan keuangan, definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, dan konsep modal  serta pemeliharaan modal.

Konseptual ini membahas: Tujuan kerangka konseptual, lingkungan akuntansi pemerintahan, pengguna dan kebutuhan informasi parapengguna, entitas akuntansi danentitas pelaporan, peranan dan tujuan pelaporan keuangan, komponen laporan keuangan, serta dasar hokum, asumsi dasar  karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi akuntansi, dan unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, pengakuan, dan pengukurannya.

Pengguna Laporan Keuangan
Investor, Karyawan, Pemberi pinjaman, Pemasok dam kreditur usaha lainnya, Pelanggan, Pemerintah serta Masyarakat.

Masyarakat, Para wakil rakyat, lembaga pemeriksa, dan lembaga pengawas, Pihak yang memberiatau berperan dalam proses donasi,investasi, dan pinjaman, serta pemerintah.

Tujuan Laporan Keuangan
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik.

Komponen Laporan Keungan
Neraca Laporan Arus Kas Laporan Laba/Rugi Laporan Perubahan Ekuitas Catatan atas Laporan Keuangan.

Neraca Laporan Arus Kas (hanya disajikan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan: Bendahara UmumNegara/Daerah) Realisasi APBN/APBD Catatan atas Laporan Keuangan Laporan tambahan: Laporan Kinerja Keuangan (Berbasis Akrual), Laporan perubahan ekuitas.

Asumsi Dasar
Dasar Aktual dan Kelangsungan Usaha.

Asumsi Kemandirian Entitas, Asumsi Kesinambungan Entitas Asumsi Keterukuran dalam Satuan Uang (Monetary Measurement).



Sumber:

Selasa, 14 Maret 2017

Membuat Deskripsi Tentang Dimensi Transaksi Akuntansi Di Perusahaan Multinasional

GENAP : Deskripsi Tentang Dimensi Transaksi Akuntansi di Perusahaan Multinasional

Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun nonbisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak – pihak yang berkepentingan. Penjualan barang dagang, pembayaran gaji, dan pembelian kredit merupakan contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi. Oleh karena itu, berbagai organisasi seperti misalnya perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahkan toko kecil pun membutuhkan akuntansi. Akuntansi juga lazim digunakan untuk membandingkan prestasi kerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan menjadikan akuntansi sebagai bahasa bisnis (Accounting is the business language). Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber dan penggunaan dana. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis menuju hubungan global, mengharuskan rekayasa informasi keuangan juga harus dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
            Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang merujuk pada transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya
Akuntansi internasional mempunyai peranan yang sama, yang berbeda hanya pada entitas yang dilaporkan. Entitas yang dilaporkan dalam hal ini adalah perusahaan multinasional dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, sehingga kewajiban pelaporan juga biasanya kepada para pengguna di luar Negara selain entitas pelaporan. Cakupan dalam akuntansi adalah pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan.

Dimensi transaksi akuntansi perusahaan multinasional di indonesia :
Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan harus memasukan operasi yang berbasis di luar negeri yang dinyatakan dalam mata uang rupiah dan dilaporkan dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Induk perusahaan di Indonesia secara umum harus melakukan langkah-langkah berikut dalam proses translasi dan konsolidasi anak perusahaan di luar negeri (misal Inggris) :
1.      Menerima laporan keuangan anak perusahaan Inggris yang dilaporkan dalam poundsterling.
2.      Menyajikan kembali laporan keuangan tersebut agar sesuai dengan PSAK No 11
3.      Mentranslasikan laporan keuangan yang diukur dalam poundsterling menjadi nilai setara dalam rupiah. Tiap saldo akun entitas luar negeri masing-masing harus ditranslasikan menjadi nilai setara rupiah sebagai berikut: Akun yang diukur dalam unit mata uang asing x nilai tukar yang sesuai = akun yang diukur dalam nilai setara rupiah.
4.      Mengkonsolidasi akun-akun anak perusahaan yang telah ditranslasikan, yang sudah diukur dalam rupiah, dengan akun-akun induk perusahaan.

Ø  PENENTUAN MATA UANG FUNGSIONAL
Ada dua isu utama yang ditujukan pada laporan keuangan yang ditranslasikan dari mata uang asing pada rupiah Indonesia, yaitu:
1.      Nilai tukar manakah yang harus digunakan untuk mentranslasikan nilai mata uang asing menjadi mata uang domestik?
2.      Bagaimanakah seharusnya perlakuan atas keuntungan atau kerugian tersebut? Haruskah hal itu dimasukan dalam laba rugi?

Ada tiga kemungkinan nilai tukar yang digunakan dalam mengkonversi nilai mata uang asing menjadi rupiah yaitu:
§  Nilai tukar sekarang, merupakan nilai tukar pada akhir hari tanggal neraca.
§  Nilai tukar historis, merupakan nilai tukar yang ada pada saat transaksi awal terjadi, seperti nilai tukar pada tanggal saat aset diterima atau kewajiban diakui.
§  Nilai tukar rata-rata, merupakan nilai tukar rata-rata selama suatu periode, biasanya merupakan rata-rata sederhana suatu periode tertentu dan sering digunakan untuk menghitung pendapatan dan beban yang terjadi.

PSAK mengadopsi konsep mata uang fungsional (functional currency) yang didefinisikan sebagai “mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas tersebut beroperasi: umumnya, mata uang tersebut adalah mata uang dari lingkungan di mana entitas tersebut terutama menghasilkan dan menerima kas”.

Mata uang fungsional digunakan untuk membedakan antara dua jenis kegiatan operasional luar negeri, yaitu:
a.       Kegiatan yang dikelola sendiri dan tertintegrasi dengan lingkungan lokal dimana entitas asing itu beroperasi.
b.      Kegiatan yang terpisah dari lingkungan lokal dan terintegrasi dengan induknya.

Indikator-indikator mata uang fungsional:
a.       Arus kas, yaitu arus kas yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan didominasi oleh mata uang tersebut.
b.      Harga jual , yaitu harga jual dalam jangka pendek sangat terpengaruh dengan perubahan nilai mata uang tersebut atau produksi perusahaan sebagian besar di ekspor.
c.       Beban, yaitu beban dipengaruhi oleh perubahan nilai mata uang.

Pengecualian atas kriteria pemilihan mata uang asing dikhususkan jika entitas asing berlokasi di Negara seperti Argentina dan Peru yang mengalami inflasi yang sangat tinggi yaitu inflasi yang melebihi 100% selama periode 3 tahun. Maka dalam kasus operasi entitas asing yang berada dalam perekonomian dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, mata uang pelaporan dari induk perusahaan Indonesia (rupiah) harus digunakan sebagai mata uang fungsional entitas asing.

Ø  TRANSLASI VS PENGUKURAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN ASING
Ada dua metode untuk menyajikan kembali laporan keuangan entitas asing kedalam rupiah:
1.      Translasi laporan keuangan entitas asing ke rupiah / metode nilai tukar sekarang (current rate methods). Diterapkan jika mata uang lokal adalah mata uang fungsional entitas asing.
2.      Pengukuran kembali laporan keuangan entitas asing ke mata uang fungsional entitas tersebut/ metode temporal (temporal methods). Diterapkan jika mata uang fungsional berbeda dengan mata uang yang digunakan untuk pembukuan dan pencatatan entitas asing.


Contoh Perusahaan Multinasional yang Bergerak di Bidang Manufaktur, Dagang dan Jasa

1.     Intel Corporation ( Manufaktur)
Intel Corporation didirikan Tahun 1968 adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat dan terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Intel juga membuat kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya. Intel memiliki projek riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS. Intel mengganti logo dan slogannya pada 2 Januari 2006. Slogan lamanya "Intel inside" diganti dengan "Leap ahead".

Intel didirikan oleh Gordon E. Moore dan Robert Noyce ketika mereka meninggalkan Fairchild Semiconductor. A number of other Fairchild employees also went on to participate in other Silicon Valley companies. Sejumlah karyawan Fairchild lain juga terus berpartisipasi dalam perusahaan SiliconValley . ketiga karyawan Intel Andy Grove, seorang insinyur kimia, yang menjalankan  banyak perusahaan dari tahun 1980-an dan 1990-an . Grove sekarang dikenang sebagai kunci perusahaanbisnis dan  pemimpin yang strategis. Pada akhir 1990-an, Intel merupakan salah satu perusahaam yang terbesar dan paling sukses di dunia bisnis.

2.     HSBC Holdings PLC  (Perusahaan Jasa)
HSBC Holdings PLC adalah salah satu grup perbankan terbesar di dunia. HSBC bermarkas di London, dengan kantor pusat di Menara HSBC, London, sebuah bagian dari pengembangan Canary Wharf di London Docklands. Anggota pendirinya adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, sebuah bank yang dibentuk oleh orang Skotlandia  Thomas Sutherland  untuk membiayai perdagangan di Timur Jauh di 1865.
Pada 2005, bank ini merupakan perusahaan terbesar keempat dalam segi aset.
Ia melaporkan jumlah pemasukan dalam dolar AS sekitar 70% berasal dari luar Britania. Nyaris 40% berasal dari operasinya di Hong Kong. Sebelum pindah markasnya ke London pada awal 1990-an, ia bermarkas di Hong Kong. HSBC merupakan bank terbesar di Hong Kong, dan kedua terbesar di dunia setelah Citigroup.
Di Indonesia, HSBC mulai hadir di Jakarta pada tahun 1884, sehingga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia.

3.     Coca-Cola (Perusahaan Dagang)
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.
Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis. Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja. Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan.
The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.


            Sumber:
            https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perusahaan_multinasional
            https://id.wikipedia.org/wiki/HSBC

            https://id.wikipedia.org/wiki/HSBC