Selasa, 14 Maret 2017

Membuat Deskripsi Tentang Dimensi Transaksi Akuntansi Di Perusahaan Multinasional

GENAP : Deskripsi Tentang Dimensi Transaksi Akuntansi di Perusahaan Multinasional

Akuntansi merupakan sistem informasi organisasi baik bisnis maupun nonbisnis yang fungsinya menyajikan informasi keuangan untuk pihak – pihak yang berkepentingan. Penjualan barang dagang, pembayaran gaji, dan pembelian kredit merupakan contoh peristiwa bisnis yang dicatat akuntansi. Oleh karena itu, berbagai organisasi seperti misalnya perusahaan, lembaga pemerintahan, yayasan, organisasi kemasyarakatan, bahkan toko kecil pun membutuhkan akuntansi. Akuntansi juga lazim digunakan untuk membandingkan prestasi kerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu, perusahaan menjadikan akuntansi sebagai bahasa bisnis (Accounting is the business language). Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber dan penggunaan dana. Perkembangan hubungan organisasi dan bisnis menuju hubungan global, mengharuskan rekayasa informasi keuangan juga harus dapat menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan organisasi global.
            Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang merujuk pada transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya
Akuntansi internasional mempunyai peranan yang sama, yang berbeda hanya pada entitas yang dilaporkan. Entitas yang dilaporkan dalam hal ini adalah perusahaan multinasional dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, sehingga kewajiban pelaporan juga biasanya kepada para pengguna di luar Negara selain entitas pelaporan. Cakupan dalam akuntansi adalah pengukuran, pengungkapan, dan pemeriksaan.

Dimensi transaksi akuntansi perusahaan multinasional di indonesia :
Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan harus memasukan operasi yang berbasis di luar negeri yang dinyatakan dalam mata uang rupiah dan dilaporkan dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Induk perusahaan di Indonesia secara umum harus melakukan langkah-langkah berikut dalam proses translasi dan konsolidasi anak perusahaan di luar negeri (misal Inggris) :
1.      Menerima laporan keuangan anak perusahaan Inggris yang dilaporkan dalam poundsterling.
2.      Menyajikan kembali laporan keuangan tersebut agar sesuai dengan PSAK No 11
3.      Mentranslasikan laporan keuangan yang diukur dalam poundsterling menjadi nilai setara dalam rupiah. Tiap saldo akun entitas luar negeri masing-masing harus ditranslasikan menjadi nilai setara rupiah sebagai berikut: Akun yang diukur dalam unit mata uang asing x nilai tukar yang sesuai = akun yang diukur dalam nilai setara rupiah.
4.      Mengkonsolidasi akun-akun anak perusahaan yang telah ditranslasikan, yang sudah diukur dalam rupiah, dengan akun-akun induk perusahaan.

Ø  PENENTUAN MATA UANG FUNGSIONAL
Ada dua isu utama yang ditujukan pada laporan keuangan yang ditranslasikan dari mata uang asing pada rupiah Indonesia, yaitu:
1.      Nilai tukar manakah yang harus digunakan untuk mentranslasikan nilai mata uang asing menjadi mata uang domestik?
2.      Bagaimanakah seharusnya perlakuan atas keuntungan atau kerugian tersebut? Haruskah hal itu dimasukan dalam laba rugi?

Ada tiga kemungkinan nilai tukar yang digunakan dalam mengkonversi nilai mata uang asing menjadi rupiah yaitu:
§  Nilai tukar sekarang, merupakan nilai tukar pada akhir hari tanggal neraca.
§  Nilai tukar historis, merupakan nilai tukar yang ada pada saat transaksi awal terjadi, seperti nilai tukar pada tanggal saat aset diterima atau kewajiban diakui.
§  Nilai tukar rata-rata, merupakan nilai tukar rata-rata selama suatu periode, biasanya merupakan rata-rata sederhana suatu periode tertentu dan sering digunakan untuk menghitung pendapatan dan beban yang terjadi.

PSAK mengadopsi konsep mata uang fungsional (functional currency) yang didefinisikan sebagai “mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana entitas tersebut beroperasi: umumnya, mata uang tersebut adalah mata uang dari lingkungan di mana entitas tersebut terutama menghasilkan dan menerima kas”.

Mata uang fungsional digunakan untuk membedakan antara dua jenis kegiatan operasional luar negeri, yaitu:
a.       Kegiatan yang dikelola sendiri dan tertintegrasi dengan lingkungan lokal dimana entitas asing itu beroperasi.
b.      Kegiatan yang terpisah dari lingkungan lokal dan terintegrasi dengan induknya.

Indikator-indikator mata uang fungsional:
a.       Arus kas, yaitu arus kas yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan didominasi oleh mata uang tersebut.
b.      Harga jual , yaitu harga jual dalam jangka pendek sangat terpengaruh dengan perubahan nilai mata uang tersebut atau produksi perusahaan sebagian besar di ekspor.
c.       Beban, yaitu beban dipengaruhi oleh perubahan nilai mata uang.

Pengecualian atas kriteria pemilihan mata uang asing dikhususkan jika entitas asing berlokasi di Negara seperti Argentina dan Peru yang mengalami inflasi yang sangat tinggi yaitu inflasi yang melebihi 100% selama periode 3 tahun. Maka dalam kasus operasi entitas asing yang berada dalam perekonomian dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, mata uang pelaporan dari induk perusahaan Indonesia (rupiah) harus digunakan sebagai mata uang fungsional entitas asing.

Ø  TRANSLASI VS PENGUKURAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN ASING
Ada dua metode untuk menyajikan kembali laporan keuangan entitas asing kedalam rupiah:
1.      Translasi laporan keuangan entitas asing ke rupiah / metode nilai tukar sekarang (current rate methods). Diterapkan jika mata uang lokal adalah mata uang fungsional entitas asing.
2.      Pengukuran kembali laporan keuangan entitas asing ke mata uang fungsional entitas tersebut/ metode temporal (temporal methods). Diterapkan jika mata uang fungsional berbeda dengan mata uang yang digunakan untuk pembukuan dan pencatatan entitas asing.


Contoh Perusahaan Multinasional yang Bergerak di Bidang Manufaktur, Dagang dan Jasa

1.     Intel Corporation ( Manufaktur)
Intel Corporation didirikan Tahun 1968 adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Amerika Serikat dan terkenal dengan rancangan dan produksi mikroprosesor dan mengkhususkan dalam sirkuit terpadu. Intel juga membuat kartu jaringan, chipset papan induk, komponen, dan alat lainnya. Intel memiliki projek riset yang maju dalam seluruh aspek produksi semikonduktor, termasuk MEMS. Intel mengganti logo dan slogannya pada 2 Januari 2006. Slogan lamanya "Intel inside" diganti dengan "Leap ahead".

Intel didirikan oleh Gordon E. Moore dan Robert Noyce ketika mereka meninggalkan Fairchild Semiconductor. A number of other Fairchild employees also went on to participate in other Silicon Valley companies. Sejumlah karyawan Fairchild lain juga terus berpartisipasi dalam perusahaan SiliconValley . ketiga karyawan Intel Andy Grove, seorang insinyur kimia, yang menjalankan  banyak perusahaan dari tahun 1980-an dan 1990-an . Grove sekarang dikenang sebagai kunci perusahaanbisnis dan  pemimpin yang strategis. Pada akhir 1990-an, Intel merupakan salah satu perusahaam yang terbesar dan paling sukses di dunia bisnis.

2.     HSBC Holdings PLC  (Perusahaan Jasa)
HSBC Holdings PLC adalah salah satu grup perbankan terbesar di dunia. HSBC bermarkas di London, dengan kantor pusat di Menara HSBC, London, sebuah bagian dari pengembangan Canary Wharf di London Docklands. Anggota pendirinya adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, sebuah bank yang dibentuk oleh orang Skotlandia  Thomas Sutherland  untuk membiayai perdagangan di Timur Jauh di 1865.
Pada 2005, bank ini merupakan perusahaan terbesar keempat dalam segi aset.
Ia melaporkan jumlah pemasukan dalam dolar AS sekitar 70% berasal dari luar Britania. Nyaris 40% berasal dari operasinya di Hong Kong. Sebelum pindah markasnya ke London pada awal 1990-an, ia bermarkas di Hong Kong. HSBC merupakan bank terbesar di Hong Kong, dan kedua terbesar di dunia setelah Citigroup.
Di Indonesia, HSBC mulai hadir di Jakarta pada tahun 1884, sehingga merupakan salah satu bank tertua di Indonesia.

3.     Coca-Cola (Perusahaan Dagang)
Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh The Coca-Cola Company asal Atlanta, Georgia, dan sering disebut Coke saja (merek dagang terdaftar The Coca-Cola Company di Amerika Serikat sejak 27 Maret 1944). Awalnya dibuat sebagai obat paten saat ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh John Pemberton, Coca-Cola akhirnya dibeli oleh pebisnis Asa Griggs Candler yang taktik pemasarannya berhasil membuat Coke mendominasi pasar minuman ringan dunia sepanjang abad ke-20.
Perusahaan ini memproduksi konsentrat yang kemudian dijual ke pabrik Coca-Cola berlisensi di seluruh dunia. Pabrik botol yang memegang kontrak ekskulsif dengan perusahaan ini memproduksi produk akhir dalam bentuk kaleng dan botol dari konsentrat tersebut, dicampur dengan air yang telah disaring dan pemanis. Pabrik-pabrik tersebut kemudian menjual, mendistribusikan, dan memasarkan Coca-Cola ke toko-toko eceran dan mesin penjaja. Coca-Cola Enterprises adalah contoh pabrik Coca-Cola, yang merupakan pabrik Coca-Cola terbesar di Amerika Utara dan Eropa Barat. The Coca-Cola Company juga menjual konsentrat untuk air mancur soda di sejumlah restoran besar dan distributor jasa makanan.
The Coca-Cola Company juga pernah mengeluarkan minuman cola lain dengan merek Coke, yang paling umum adalah Diet Coke, kemudian Caffeine-Free Coca-Cola, Diet Coke Caffeine-Free, Coca-Cola Cherry, Coca-Cola Zero, Coca-Cola Vanilla, dan beberapa versi khusus berperisa lemon, jeruk nipis, atau kopi. Menurut Interbrand pada tahun 2011, Coca-Cola adalah merek termahal di dunia.


            Sumber:
            https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_perusahaan_multinasional
            https://id.wikipedia.org/wiki/HSBC

            https://id.wikipedia.org/wiki/HSBC